Iklan

iklan

BSI Luncurkan Penggunaan EDC di Aceh Bersinergi dengan Kimia Farma

Infobandaaceh
Wednesday, December 1, 2021 | December 01, 2021 WIB Last Updated 2021-12-01T08:59:24Z
Foto : Dok. PT. Kimia Farma Apotek

BANDA ACEH - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) meluncurkan penggunaan mesin Electronic Data Capture (EDC) dan QRIS bekerja sama dengan PT Kimia Farma Apotek (KFA), anak usaha PT Kimia Farma Tbk. Hal ini semakin melengkapi layanan bank syariah terbesar di Indonesia kepada masyarakat khususnya di Serambi Mekkah sehingga transaksi keuangan syariah semakin mudah.

Kerjasama sinergi BSI & Kimia Farma Apotek, ini dihadiri Direktur Keuangan dan SDM KFA, Agus Chandra, RCEO BSI Regional I Aceh, Wisnu Sunandar dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Achris Sarwani, di Apotek Kimia Farma Diponegoro, Banda Aceh, Rabu (1/12).

Direktur Keuangan dan SDM Kimia Farma Apotek Agus Chandra mengatakan kolaborasi ini menghadirkan lebih banyak pilihan untuk mendukung pengalaman bertransaksi di outlet Kimia Farma dengan menggunakan layanan mesin EDC Syariah dan QRIS Syariah dengan ekosistem, lengkap, mudah, dan tetap mengikuti kaidah-kaidah Syariah.

Foto : Dok. PT. Kimia Farma Apotek


RCEO BSI Regional I Aceh, Wisnu Sunandar menyampaikan Bank Syariah Indonesia terus mendorong inklusi keuangan syariah. Salah satunya dengan penggunaan EDC Bank Syariah Indonesia dan QR Code Indonesia Standard (QRIS) di berbagai merchant yang bekerja sama, salah satunya Kimia Farma Apotek.

“EDC Bank Syariah Indonesia di Kimia Farma Apotek ini merupakan yang pertama kali dipasang pada merchant di Aceh, sebagai wilayah yang menerapkan Qanun, sehingga seluruh perbankan yang beroperasi di Aceh adalah bank yang menerapkan prinsip syariah,” ujar Wisnu. 

Sinergi antara BSI dan KFA ini bukan yang pertama kali. Sebelumnya Bank Syariah Indonesia juga telah bersinergi dengan Kimia Farma Group melalui dukungan pembiayaan wholesale dari BSI untuk kebutuhan modal kerja corporate KF Group.

Foto : Dok. PT. Kimia Farma Apotek


Pada kesempatan terpisah, Direktur Information Technology & Operation BSI, Achmad Syafii menyampaikan Bank Syariah Indonesia sebagai bank syariah terbesar di Indonesia senantiasa berinovasi untuk mendukung perkembangan keuangan syariah, salah satunya melalui pengembangan teknologi dan layanan berbasis digital yaitu BSI Mobile.

“Pengguna BSI Mobile dapat dengan mudah melakukan transaksi nontunai menggunakan QRIS BSI, baik untuk transaksi finansial, belanja, maupun bersedekah,” tutur Achmad Syafii.

Melalui kolaborasi antara Bank Syariah Indonesia dan Kimia Farma Apotek ini, layanan EDC Syariah dan QRIS Syariah diharapkan dapat memudahkan masyarakat dalam bertransaksi dengan basis Syariah.

Tidak hanya di wilayah Aceh, mesin EDC dan QRIS Syariah ini ke depannya akan dapat dinikmati di outlet Kimia Farma lainnya di beberapa kota atau wilayah di Indonesia, antara lain Padang, Banten, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Madura, Lombok, Makassar, Gorontalo, Banjarmasin, dan Ternate.

Turut menghadiri acara, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Achris Sarwani mengucapkan selamat atas kolaborasi dan sinergi yang terjalin antara Bank Syariah Indonesia dan Kimia Farma Apotek dalam hal penggunaan mesin EDC untuk layanan Kimia Farma. Hal ini guna mendukung ekosistem ekonomi digital di Aceh.

Foto : Dok. PT. Kimia Farma Apotek


Menurut Agus Chandra pemilihan lokasi di Aceh ini, karena masyarakat Serambi Mekah sebagai role model penerapan prinsip ekonomi Syariah. "Harapannya Aceh dapat menjadi model daerah pengembangan ekonomi syariah yang strategis, dengan dukungan pemerintah serta masyarakat yang mengedepankan prinsip Syariah."


Tentang Kimia Farma Apotek

Kimia Farma Apotek (KFA) merupakan anak perusahaan PT Kimia Farma Tbk. dengan jaringan apotek terbesar dan penyedia layanan kesehatan terkemuka di Indonesia.

KFA menyediakan solusi farmasi dan perawatan kesehatan yang komprehensif, mulai dari obat umum (OTC), obat dengan resep, vitamin, produk nutrisi, produk perawatan kulit dan kecantikan, serta produk kesehatan lainnya. KFA memiliki lebih dari 1.200 outlet yang tersebar  di seluruh Indonesia. 

KFA memiliki apoteker dan staf berpengalaman, dengan seksama mendengarkan kebutuhan pelanggan dan kemudian memberikan saran dan solusi yang profesional.

KFA juga meluncurkan aplikasi Kimia Farma Mobile yang memungkinkan pelanggan dengan mudah mengakses berbagai macam produk farmasi, perawatan kesehatan, dan kecantikan. Melalui layanan ini, pengguna bisa menentukan outlet pilihan mereka dan menginstruksikan untuk mengirimnya kerumah.

Pelanggan juga dapat mengunggah resep dan mendapatkan obat-obatan yang dikirimkan langsung hingga ke pintu mereka. Keunggulan Kimia Farma Apotek adalah kualitas produk & layanan yang baik. 

Tentang PT Bank Syariah Indonesia Tbk

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (“Bank Syariah Indonesia”) adalah bank hasil penggabungan dari tiga bank Syariah milik BUMN yakni PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank BRIsyariah Tbk. Yang mulai beroperasi pada 1 Februari 2021.

Penggabungan ini menyatukan kekuatan ketiga bank syariah tersebut dan bertujuan untuk mengoptimalkan potensi keuangan dan ekonomi syariah Indonesia yang besar. 

Didukung sinergi dengan perusahaan induk (Mandiri, BNI, BRI) serta komitmen pemerintah melalui Kementerian BUMN, Bank Syariah Indonesia memiliki visi untuk menjadi salah satu dari 10 bank Syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar dalam 5 tahun ke depan.

Bank Syariah Indonesia berstatus sebagai perusahaan terbuka yang tercatat sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia (ticker code: BRIS). Pasca merger, Bank Syariah Indonesia adalah bank syariah terbesar di Indonesia.

Per Juni 2021, Bank Syariah Indonesia memiliki total aset mencapai sekitar Rp247,3 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 216 triliun, serta total pembiayaan Rp161 triliun. 

Dengan kinerja finansial tersebut, Bank Syariah Indonesia masuk dalam daftar 10 besar bank terbesar di Indonesia dari sisi aset. Dari sisi jaringan, Bank Syariah Indonesia didukung oleh lebih dari 1.500 outlet dan lebih dari 2.500 jaringan ATM yang tersebar di seluruh Nusantara.

Seluruh aset dan kekuatan ini akan dioptimalkan Bank Syariah Indonesia untuk memberikan layanan dan produk finansial syariah yang lengkap dalam satu atap untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan nasabah dari berbagai segmen, mulai dari UMKM, ritel, komersial, wholesale, dan korporasi baik dalam maupun luar negeri.

Sehubungan dengan telah dilakukannya migrasi sistem terhadap ke 3 (tiga) Bank Syariah milik Himbara yaitu Bank Syariah Mandiri, BRIsyariah, dan BNI Syariah menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk maka kode bank tujuan transfer bagi ke-2 (dua) Bank ex-Legacy BNIS (427) & BRIS (422) telah ditutup dan penamaan kode bank ex legacy BSM/BRIS/BNIS berubah menjadi BSI dengan kode bank 451.

Nasabah dapat menghubungi call centre Bank Syariah Indonesia 14040 apabila terdapat keluhan transaksi.

Foto : Dok. PT. Kimia Farma Apotek



Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • BSI Luncurkan Penggunaan EDC di Aceh Bersinergi dengan Kimia Farma

Trending Now

Iklan

iklan