Generasi Z sedang berada di tengah arus besar perubahan yang bergerak dengan kecepatan luar biasa. Dalam beberapa bulan ini, TikTok diramaikan oleh tren “velocity”.
Istilah velocity ini adalah sebuah teknik editing video yang memanipulasi kecepatan klip pada momen-momen tertentu untuk menciptakan efek sinematik yang dramatis. Tren ini telah menarik perhatian Gen Z, influencer, hingga selebritas, yang menjadikannya salah satu gaya editing populer di platform tersebut.
Tren velocity ini mencerminkan semangat Gen Z dalam mengekspresikan diri melalui media digital.
Dengan menggabungkan gerakan tangan ritmis dan efek visual yang memukau, para konten kreator menciptakan narasi visual yang unik dan personal. Hal ini menunjukkan bagaimana teknologi digunakan menjadi sarana untuk memperkuat identitas dan kreativitas individu di era digital sekarang.
Namun, di balik keindahan visualnya, tren ini juga memunculkan pertanyaan terkait tentang dampaknya velocity terhadap kesehatan mental seseorang.
Kebutuhan untuk selalu tampil sempurna dan mengikuti tren yang silih berganti dapat menimbulkan tekanan tersendiri bagi para kreator muda. Oleh karena itu, penting bagi pengguna untuk tetap sadar akan batasan diri dan menjaga keseimbangan antara dunia digital dan realitas.
Secara keseluruhan, tren velocity bukan hanya sekadar gaya editing, tetapi juga representasi dari dinamika budaya Gen Z yang terus berkembang. Dengan memanfaatkan teknologi secara kreatif, mereka membentuk identitas dan komunitas yang mencerminkan nilai-nilai serta aspirasi generasi mereka.
Penulis : Salsabila
Mahasisiswa Universitas Islam Negeri Ar Ranirry Banda Aceh Program Studi Psikologi