Iklan

iklan

"Ciri-ciri Good Gavernance Berdasarkan Al-Qur'an"

Infobandaaceh
Wednesday, April 28, 2021 | April 28, 2021 WIB Last Updated 2021-09-18T04:45:08Z
Tata kelola pemerintahan yang baik merupakan suatu awal jalan menuju perubahan, perubahan dari sistem yang tidak bagus menjadi bagus, perubahan dari hasil yang belum tercapai menjadi tercapai jika diterapkan dengan baik.

Bagi umat muslim yang menganut agama islam telah diajarkan bahwa pemerintahan tersebut merupakan tanggung jawab yang besar yang harus ditunaikan, dan akan dituntut di hari kiamat jika tidak menunaikan tanggung jawab tersebut dengan baik. Dalam agama islam semua aspek kehidupan mulai dari hal terkecil sampai hal besar telah dijelaskan, tidak ada satupun yang luput, termasuk dalam hal ini cara menjalankan pemerintahan.

Ciri pemerintahan yang baik telah dicontohkan sejak zaman Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi wasallam dan pada zaman para sahabat yaitu Khulafaur Rasyidin. Semua kita sebagai umat muslim tahu bahwa pada zaman Nabi Muhammad dan Sahabat, sistem pemerintahan yang dianut berpedoman dengan kitab suci Al-Qur’an dan Sunnah yang didalamnya tidak ada keraguan sedikitpun.

Sistem pemerintahan islam berpedoman dengan wahyu yang datang dari Allah yang mengatur seluruh lini kehidupan manusia. Aturan yang datang dari Allah tersebut aka mengikat seluruh umat muslim bagaimana caranya bermuamalah dengan baik, bergaul dengan orang lain, etika dan adab, menjalankan pemerintahan, sehingga setiap pemerintah yang didalamnya terdapat orang-orang islam maka harus mengikuti sistem pemerintahan islam yang dimana berpedoman dengan Al-Qur’an dan sunnah agar mendapatkan kesejahteraan dan kemakmuran.

Dalam agama islam sudah diajarkan bagaimana  cara mengelola pemerintahan dengan baik, islam sendiri sudah menjekaskan langkah-langkah yang harus dilakukan jika ingin menjadikan negara menjadi maju, Makmur dan sejahtera. Allah sudah menjelaskan dalam Al-Qur’an bagaimana seharusnya sikap para pemimpin atau penguasa yang memiliki wewenang menjalankan pemerintahan dengan baik. Allah menjelaskan dalam QS Al-Haj : 41 :

“….(yaitu) orang-orang yang jika kami teguhkan kedudukan mereka dimuka Bumi niscaya mereka mendirikan Shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat amal Ma’ruf dan mencegah dari perbutan yang Mungkar, dan kepada Allah lah kembali segala Urusan” (QS. Al-Haj : 41).

Dari ayat diatas menyatakan bahwa orang-orang dimuka bumi ini yang diberikan kekuasaan dan kedudukan oleh Allah, maka mereka akan mendirikan Shalat, membayar zakat dan menegakkan Amal Mak’ruh dan mencegah perbuatan yang mungkar atau tidak baik.

Allah memerintahkan kepada orang-orang yang memiliki kedudukan dan kepada semua umat muslim untuk mentaati apa yang telah Allah perintahkan, seorang pemimpin yang baik pasti akan paham akan ayat diatas, bahwa seorang pemimpin yang bertugas menjalankan pemerintahan harus melakukan perbuatan yang baik dengan mengikuti petunjuk dari Al- Qur’an sebagai landasan hidup dan sebagai landasan dalam menjalankan tugasnya sebagai penggerak roda pemerintahan.

Jika pemerintah kembali berpedoman kepada petunjuk Allah yaitu Al-Qur’an dan Sunnah, maka Allah akan menjamin negara tersebut akan maju, menjadi Makmur dan sejahtera karena didalam nya tidak terdapat kejahatan-kejahatan seperti KKN tersebut.

Dalam menjalankan roda pemerintahan, seorang pemimpin pada umumnya memiliki tanggung jawab yang besar untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakatnya. Seorang pemimpin yang dalam tugasnya tidak berlandaskan dengan aturan Allah dan tidak mengikuti petunjuk yang datang dari Rasulullah maka pemerintahan yang akan dikelola akan menjadi sangat kacau dan terjadinya berbagai permasalahan-permasalahan yang mengakibatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat akan hilang.
Pemerintahan yang baik akan tercipta jika para pemimpin, pejabat mengikuti prosedur dan aturan yang telah Allah tetapkan dalam Al-Qur’an dan yang telah diajarkan oleh rasulullah. Di dalam Al-Qur’an sendiri Allah sudah menjelaskan bahwa setiap manusia akan dimitai pertanggung jawaban di akhirat kelak atas setiap perbuatan mereka didunia terdapat dalam QS. As-Shaffat : 22-24)

“Kepada para malaikat diperintahkan, kumpulkanlah orang-orang yang dzalim beserta teman sejawat merea dan sembah-sembahan yang selalu mereka sembah selain Allah. Maka tunjukkanlah kepada mereka jalan ke neraka. Dan tahanlah mereka di tempat perhentian karena mereka sesungguhnya akan ditanya dimintai pertanggung jawaban” (QS. As-Shaffat : 22-24)

Dari ayat yang Allah sebutkan diatas menyatakan bahwa setiap manusia kelak akan ditanya oleh Allah tentang apa yang telah mereka perbuat di muka bumi ini, apa saja yang mereka kerjakan selama masa hidupnya, apakah melakukan perbuatan baik seperti Amal Shalih atau sebaliknya melakukan perbuatan buruk bermaksiat kepada Allah.

Semua yang kita kerjakan di dunia ini akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah pada hari akhir nanti. Maka seorang muslim hendaknya memahami maksud dari ayat diatas, seorang pemimpin yang memilki tanggung jawab yang besar untuk menjalankan pemerintahan, mengurus rakyat hendaknya berfikir akan makna ayat diatas, hal ini agar seorang pemimpin sadar bahwa apa yang mereka perbuat yang mereka lakukan dalam pemerintahan, seperti membuat kebijakan tanpa melihat kepentingan masyarakat, melakukan praktik-praktik KKN, semua perbutan tersebut adalah perbuatan yang tidak diperbolehkan dalam agama islam dan yakinlah pada hari akhir kelak akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah.


Jika seorang pemimpin bisa memahami dan mengikuti aturan Allah dalam ayat diatas, maka para pemimpin akan menghasilkan suatu sistem pemerintahan yang baik sehingga dapat menghilangkan semua praktik-praktik kejahatan yang terjadi dalam pemerintahan. Dan jika melihat dari pandangan masyarakat, hal seperti inilah yang sangat diinginkan oleh mereka yang dimana memilki sistem pemerintahan yang baik bebas dari kejahatan yang dapat merugikan masyarakat.

Masyarakat hanya menginginkan hak-hak mereka terpenuhi dan mereka mengnginkan kehidupan mereka menjadi sejahtera dan Makmur, maka dalam hal ini pemerintah harus selalu meperhatikan kepentingan-kepentingan dari masyarakat untuk segara dipenuhi. Perlu diketahui bahwa pemerintah tidak aka nada jika tidak ada masyarakat, dan masyarakat tidak akan sejahtera jika tidak ada pemerintah yang mengurunya, kedua tersebut sangat berhubungan erat sehingga harus dijalankan Bersama-sama.

Dalam agama Islam pedoman abgi kaum muslim adalah Al-Qur’an dan Sunnah, dalam Al-Qur’an juga telah dijelaskan bagaimana seharusnya pemerintah menjalankan tugasnya untuk meciptakan good governance. Terciptanya good governance tidak terlepas dari panduan yang telah Allah turunkan di muka bumi ini, dan konsep good governance tersebut tidak hanya berlaku di dalam pemerintahan saja, melainkan berlaku dalam setiap oerganisasi dan kehidupan sehari-hari umat muslim. Dan dalam Al-Qur’an menjelaskan beberapa ciri-ciri dari pemerintahan yang baik yaitu :

Akuntabilitas

Akuntabilitas merupakan pertanggungjawaban dari pemerintah terhadap apa yang telah mereka lakukan didalam pemerintahan. Kata akuntabilitas darasal dari kada dasar Account yaitu Hitung yang dimana di dalam agama islam, semua perbuatan manusia di dunia akan di hitung oleh Allah pada hari akhir kelak.

Allah tidak akan luput dari apapun itu, semua perbuatan baik dari yang besar sampai yang terkecil sekalipun Allah maha mengetahui dan sudah dicatat oleh para Malaikat untuk ditampakkan pada mereka di hari akhir kelah di hadapan Allah. Dalam Al-Qur’an terdapat pada surah Al-Zalzalah ayat 7-8 :

“Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya” (QS. Al-Zalzalah, 7-8)
     
Dari ayat diatas menjelaskan bahwa setiap perbuatan dari yang terbesar sampai terkecil akan mendapatkan balasan dari Allah. Setiap perbuatan yang dilakukan oleh pemerintah jika perbuatan tersebut baik, sesuai dengan aturan yang berlaku, maka pemerintah akan mendapatkan pahala disisi Allah kelak di hari akhir InsyaAllah. Dan sebaliknya, jika pemerintah melakukan suatu perbuatan yang dimana tidak sesuai dengan aturan yang ada, melakukan penyalahgunaan kekuasaan, melakukan praktik KKN, kelak akan mendapatkan balasan dari Allah berupa hukuman yang berat yang akan diberikan, sehsungguhnya Allah tidak luput dari apapun dan Allah maha mengetahui.

Jadi, dalam islam pemerintahan yang baik adalah pemerintah yang bertanggung jawab akan tugas mereka yaitu menjalankan roda pemerintahan dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat, bertanggung jawab untuk mematuhi semua peraturan yang berlaku dan bukan hanya mematuhi peraturan tersebut, melainkan juga menjalankan peraturan tersebut dengan baik untuk menciptakan good governance. 
Rasulullah sebagai panutan yang memberikan contoh kepada umatnya juga memebrikan peringatan kepada para pemimpin yang terdapat dalam hadistnya :

“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya. Imam adalah pemimpin yang akan dimintai pertanggung jawaban atas rakyatnya….” (HR. Bukhari No. 2751)

Transparansi

Transparansi merupakan keterbukaan terhadap semua keputusan dan kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah. Pemerintah dalam membuat suatu keputusan atau kebijakan hendaknya memberikan informasi kepada masyarakat, memberikan akses agar masyarakt mengetahui apa saja kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah. Dengan adanya keterbukaan tersebut akan menghasilakan kepercayaan dari masyarakat kepada pemerintah terhadap tanggung jawabnya menjalankan pemerintahan.

Kepercayaan tersebut sangatlah penting karena jika kepercayaan masyarakat itu hilang, maka masyarakat akan terus memberontak dan akan terus memprotes kepada pemerintah. Transparansi dalam pemerintahan adalah memberikan keterbukaan terkait kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah yang dimana dapat diketahui oleh masyarakat dan akan diawasi Bersama oleh DPR dan masyarakat.

Dalam islam mengajarkan bahwa setiap manusia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari harus selalu berada dalam kebenaran tanpa menyembunyikan hal apapun, dan dalam pemerintahan, pemerintahan yang baik adalah pemerintah yang selalu terbuka kepada masyarakat terhadap keputusan dan kebijakan yang dibuat, memberikan keterbukaan tersebut bisa dengan cara memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi terkait pemerintah dan juga memberikan informasi tersebut ke internet atau berita-berita sehingga semua masyarakat akan mengetahui apa yang dilakukan oleh pemerintah.

Dalam sebuah hadist menjelaskan tentang adanya keterbukaan yang dilakukan oleh pemimpin Abu Bakar dalam HR. Bukhari No.1928 :

“Sesungguhnya kaumku telah mengetahui bahwa pekerjaanku dahulu tidklah membuat keluargaku kekurangan, semetara aku kini disibukkan dengan urusan kaum muslim. Maka keluarga Abu Bakar akan makan dari harta ini (harta Baitul Mal) sedangkan pengantinya dia (Abu Bakar) akan bekerja untuk urusan kaum muslim” (HR. Bukhari no. 1928)

Dari hadist diatas menunjukkan bahwa keterbukaan dari pemimpin Abu Bakar dalam memimpin masyarakatnya, beliau mengumumkan kepada rakyatnya bahwa beliau beserta keluarganya akan memakan makanan dari Baitul Mal kaum muslimin untuk memenuhi kehidupan sehari-hari dikarenakan kesibukan dari Abu Bakar dalam mengurusi pemerintahannya sehingga tidak punya waktu untuk mencari nafkah.

Keadilan

Keadilan merupakan suatu prinsip dari pemerintahan yang baik, keadilan merupakan memberikan hak kepada seluruh masyarakat dengan adil tanpa memandang jabatan, kekuasaan, harta. Keadilan adalah memperlakukan seseorang sesuai dengan haknya masing-masing. Pada umumnya setiap masyarakat pasti menginginkan sikap adil dari pemerintah, adil dalam memberikan pelayanan, adil dalam memberikan setiap hak-hak masyarakat.

Pemerintah dalam hal ini harus menerapkan keadilan social yang dimana pemerintah membuat kebijakan dalam segala bidang dan kebijakan tersebut sesuai dengan apa yang diharapan oleh masyarakat sehingga masyarakat tidak merasa dirugikan oleh kebijakan yang dibuat tersebut. Dalam islam sendiri telah diajarkan bagaimana sikap adil sejak ribuan tahun lalu. Dalam islam, adil merupakan menempatkan sesuatu sesuai dengan tempatnya yang tepat.

Dan dalam hal ini juga berkaitan dengan memperlakukan orang lain dengan sama, tanpa adanya membeda-bedakan. Dalam agama islam juga telah diajarkan bagaimana pemerintah bersikap adil, islam mengajarkan pemerintah yang adil adalah yang memberikan kebutuhan-kebutuhan yang telah menjadi haknya masyarakat, memberikan segala yang dibutuhkan oleh masyarakat seperti memberikan lapangan pekerjaan bagi pengganguran, memberikan bahan pokok makanan dan sebagainya kepada masyarakat.

Allah telah menjelaskan dalam Al-Qur’an tentang keadiln yang harus ditegakkan oleh semua manusia terutama bagi seorang pemimpin yang bertanggung jawab kepada masyarakatnya. Terdapat dalam QS. An-Nahl ayat 16 :

“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku Adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran” (QS. An-Nahl : 16)

Allah memerintahkan kita untuk berlaku adil, berlaku adil dalam segala aspek kehidupan dan memerintahkan kita untuk berbuat kebaikan dan melarang melakukan perbuatan buruk. Sebagai pemerintah yang baik harus berpedoman kepada ayat diatas karena dalam memberikan hak-hak kepada masyarakat harus dilakukan dengan adil, tidak membeda-bedakan antara satu individu dengan individu lainnya dan jika pemerintah tidak berlaku adil maka Allah telah melarang perbuatan buruk tersebut dan pastinya akan mendpatkan balasan dari Allah.

Kesetaraan

Kesetaraan merupakan suatu prinsip penting dalam pemerintahan yang baik, hal ini harus terus ditegakkan dan diterapkan oleh pemerintah. Kesetaraan tersebut harus setara dalam hak, tanggung jawab dan termasuk kewajiaban yang akan dipegang oleh setiap orang dalam masyarakat tanpa adanya sikap distriminasi orang lain karena adanya perbedaan agama, suku, ras dan kelompok tertentu. Dalam islam sendiri telah diajarkan bahwa semua manusia itu sama dihadapan Allah, Allah tidak memandang dan tidak membeda-bedakan anatara orang yang kaya dengan yang miskin, yang pintar dengan yang bodoh, yang tampan dengan yang kurang tampan, tetapi Allah melihat dari hati dan ketakwaan kita terhadapnya.

Dalam hal ini pemerintah dalam menyikapi hal tersebut harus bijak dan mengerti terhadap apa yang telah datang dari Allah dan apa yang telah diajarkan oleh rasulullah sebagai penutan kita umat muslim agar tidak bersikap diskriminasi terhadap orang lain, karena sejatinya Allah hanya melihat dari ketakwaan mereka, Allah menjelaskan dalam QS. Hujurat ayat 13 :

“Wahai manusia, sungguh kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sungguh Allah maha mengetahui dan maha teliti” (QS.Hujurat : 13)

Penulis : Mumtazmil, Mahasiswa Jurusan Ilmu Pemerintahan, Universitas Syiah Kuala.
Asal Kabupaten Aceh Selatan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • "Ciri-ciri Good Gavernance Berdasarkan Al-Qur'an"

Trending Now

Iklan

iklan