"Masih banyak kasusnya karena itu kuliah tatap muka ditunda lagi," kata Rektor Unsyiah seperti yang dikutip pada laman berita Media Indonesia.
Sebelumnya, selama merebaknya wabah Covid-19, Unsyiah telah melakukan perpanjangan kuliah daring ini secara pertahap. Dimulai sejak pertengahan Maret hingga pertengahan Oktober 2020.
Rektor mengungkapkan, saat ini saja kasus Covid-19 di Aceh belum menunjukkan penurunan. Bahkan angka kasus positifnya masih tergolong tinggi. Masih banyak kabupaten/kota di Aceh yang berstatus zona merah.
Berdasarkan informasi pada laman Satgas Covid-19 Aceh, menunjukkan kasus Covid-19 Aceh per tanggal 22 Oktober 2020 telah mencapai 6.947 orang yang terkonfirmasi positif. Dari jumlah tersebut, 5.037 orang telah dinyatakan sembuh dan 1.668 masih dalam perawatan. Sementara 242 orang meninggal dunia.
Oleh karena itu, Rektor mengharapkan kepada masyarakat dan segenap civitas akademika Unsyiah untuk selalu selalu mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mencuci tangan dengan sabun.
Rektor juga meminta masyarakat berdoa dan berikhtiar serta mematuhi protokol kesehatan agar tidak ada penambahan Covid-19. (Humas Unsyiah)