Iklan

iklan

Inovatif! Mahasiswa PPG-USK bersama Warga Gampong Rukoh Luncurkan ‘PIKA’, Pupuk Organik dari Limbah Cangkang Telur

Infobandaaceh
Monday, May 19, 2025 | May 19, 2025 WIB Last Updated 2025-05-19T03:09:08Z


Banda Aceh – Inovasi berkelanjutan dan semangat kolaborasi antara dunia akademik dan masyarakat kembali terwujud dalam bentuk nyata. Mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Syiah Kuala (USK) gelombang II tahun 2024, khususnya Kelompok I Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), menggagas sebuah terobosan ramah lingkungan melalui kegiatan Proyek Kepemimpinan (PK) bertajuk "Optimalisasi Limbah Cangkang Telur sebagai Pupuk Alternatif Ramah Lingkungan."


Kegiatan yang dilaksanakan di Dusun Lam Ara, Gampong Rukoh, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh ini, berhasil melahirkan produk inovatif bernama “PIKA”, akronim dari “Pupuk Kita”. Nama ini mencerminkan semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar, sekaligus menjadi solusi atas persoalan limbah rumah tangga, terutama limbah cangkang telur yang banyak dihasilkan di kawasan padat aktivitas seperti Gampong Rukoh.


Proyek ini merupakan salah satu syarat kelulusan bagi mahasiswa PPG untuk menyelesaikan pendidikan profesi guru dan menjadi guru profesional. Lebih dari sekadar tugas akademik, proyek ini menjadi wujud nyata implementasi nilai-nilai pengabdian masyarakat yang merupakan bagian dari tridarma perguruan tinggi.


Kolaborasi Akademik dan Masyarakat


Kegiatan Proyek Kepemimpinan PPG-USK turut dihadiri oleh berbagai pihak. Hadir dalam kesempatan tersebut Sekretaris Desa Gampong Rukoh, Bapak Ramli Ismail, Kepala Dusun Lam Ara, serta puluhan warga setempat. Kehadiran masyarakat menunjukkan antusiasme tinggi terhadap proyek ini. Turut hadir pula Dosen Pengampu PK sekaligus Wakil Dekan I FKIP-USK, Dr. Sanusi, S.Pd., M.Si., serta Fasilitator kegiatan PK Andriy Anta Kacaribu, S.Si., M.T., yang juga merupakan mahasiswa doktoral Fakultas Pertanian USK.


Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Ketua Kelompok I PPKn, Munawir, S.Pd, bersama anggota tim yaitu Indah Nur Fernanda, Lahudin, Khaidir M, Lisa Wulandari, Nur Rizkia, Puti Mereli, dan Nanda Funna. Dalam sambutannya, Munawir menjelaskan bahwa PIKA adalah wujud dari semangat kolaboratif. "Pupuk ini lahir dari kita, oleh kita, dan untuk kita. PIKA menjadi solusi lokal atas persoalan lingkungan lokal, khususnya dalam pengurangan limbah cangkang telur yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal di Gampong Rukoh," ujarnya.


Ia menambahkan bahwa program ini sejalan dengan materi dalam studi PPKn, khususnya mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Lingkungan. Proyek ini juga mendukung program pemberdayaan masyarakat yang tengah berjalan di Gampong Rukoh, seperti pembagian bibit tanaman untuk tiap kepala keluarga. "PIKA hadir untuk mendukung keberhasilan program tersebut, dengan menyediakan pupuk ramah lingkungan yang mudah didapat," tambahnya.


Dukungan dan Apresiasi Aparatur Gampong


Sekdes Gampong Rukoh, Ramli Ismail, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan harapan besar terhadap keberlanjutan program ini. "Kami menyambut baik pelaksanaan Proyek Kepemimpinan Mahasiswa PPG-USK ini. Diharapkan, pupuk PIKA benar-benar bisa menjadi solusi dalam pengelolaan limbah cangkang telur di lingkungan kami. Dengan demikian, masyarakat akan terbiasa memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi sesuatu yang berguna dan bernilai ekonomis," ujarnya.


Senada dengan itu, Kepala Dusun Lam Ara juga menyatakan dukungannya dan berharap agar PIKA tidak hanya menjadi produk musiman, tetapi bisa dikembangkan lebih lanjut menjadi usaha berkelanjutan masyarakat.


Salah satu warga Gampong Rukoh, Ns. Novita Sari, S.Kep, juga mengungkapkan antusiasmenya, "Kami sangat senang mengikuti kegiatan ini karena banyak warga Rukoh memiliki lahan kebun. Kehadiran PIKA menjadi peluang besar untuk memanfaatkan lahan dengan lebih optimal tanpa ketergantungan pada pupuk kimia."


Pentingnya Peran Mahasiswa dalam Pengabdian Masyarakat


Dosen pengampu kegiatan, Dr. Sanusi, S.Pd., M.Si, menyampaikan bahwa kegiatan PK ini adalah salah satu wujud nyata tridarma perguruan tinggi. "Kami sangat mengapresiasi semangat kolaborasi yang ditunjukkan mahasiswa PPG-USK. Melalui proyek ini, mahasiswa tidak hanya belajar tentang teori, tapi juga langsung menerapkan ilmunya di tengah masyarakat. Produk PIKA diharapkan bisa memberikan dampak positif dan menjadi contoh baik praktik kepemimpinan berkelanjutan," ujarnya.


Ia juga menambahkan bahwa kehadiran mahasiswa di tengah masyarakat harus mampu menjembatani kebutuhan lapangan dengan ilmu pengetahuan, menciptakan ruang dialog dan kolaborasi yang saling menguatkan.


PIKA: Solusi Ramah Lingkungan Masa Kini


Fasilitator kegiatan, Andriy Anta Kacaribu, S.Si., M.T, menekankan bahwa PIKA merupakan pupuk alternatif yang sepenuhnya alami. "Bahan dasarnya hanya cangkang telur yang selama ini dianggap limbah. Tidak ada bahan kimia dalam proses pembuatannya, sehingga sangat aman untuk tanaman dan tidak mencemari tanah ataupun air," jelasnya.


Ia menambahkan bahwa proses pembuatan PIKA sangat sederhana dan bisa dilakukan oleh siapa saja, baik ibu rumah tangga, petani, maupun pemuda desa. Dengan modal pengetahuan yang cukup dan bahan yang tersedia di sekitar, setiap warga bisa memproduksi pupuk sendiri di rumah.


Manfaat Cangkang Telur untuk Pertanian


Cangkang telur ternyata menyimpan banyak manfaat luar biasa bagi pertanian. Kandungan utamanya, kalsium karbonat, menjadi unsur penting bagi pertumbuhan dan kesehatan tanaman. Manfaat lainnya termasuk:


1. Pupuk Organik – Menetralkan tanah asam dan memperkuat dinding sel tanaman.



2. Meningkatkan Kesehatan Tanah – Mengandung mineral seperti magnesium, fosfor, dan kalium.



3. Mengurangi Hama – Mengusir siput dan bekicot.



4. Bahan Kompos – Memperkaya kompos dan mempercepat dekomposisi.



5. Media Semai – Cangkang sebagai pot alami untuk benih.



6. Pengendali Erosi – Membantu mencegah erosi tanah.




Langkah ke Depan: Pemberdayaan dan Keberlanjutan


Kegiatan ini tidak berhenti pada peluncuran produk. Mahasiswa PPG-USK bersama warga Gampong Rukoh berkomitmen melanjutkan edukasi dan pelatihan produksi PIKA secara berkelanjutan. "Kami akan menyusun modul sederhana dan melakukan pelatihan lanjutan. Targetnya, warga bisa mandiri memproduksi dan bahkan menjual PIKA dalam skala kecil sebagai usaha rumahan," ujar Munawir.


Program ini juga membuka peluang kerja sama dengan lembaga desa, kelompok tani, dan UMKM setempat. Dengan pengemasan menarik dan branding yang kuat, PIKA berpeluang besar menjadi produk unggulan Gampong Rukoh dalam bidang pertanian berkelanjutan.


Penutup


Kegiatan Proyek Kepemimpinan Mahasiswa PPG-USK di Gampong Rukoh ini menjadi bukti bahwa pendidikan bukan hanya soal teori, tetapi tentang aksi nyata di tengah masyarakat.


PIKA bukan sekadar pupuk, melainkan simbol kolaborasi, kepedulian, dan harapan akan masa depan yang lebih hijau. Dengan semangat "dari kita, oleh kita, dan untuk kita", Mahasiswa PPG-USK dan warga Gampong Rukoh telah menunjukkan bahwa perubahan bisa dimulai dari langkah kecil yang dilakukan bersama-sama.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Inovatif! Mahasiswa PPG-USK bersama Warga Gampong Rukoh Luncurkan ‘PIKA’, Pupuk Organik dari Limbah Cangkang Telur

Trending Now

Iklan

iklan