BANDA ACEH - Kolaborasi komunitas yang tergabung dalam Disaster Resilience Fest, kembali mengadakan pelatihan Disaster Mitigation Sustainable Program kepada siswa-siswi tingkat SMA sederajat di Banda Aceh dan sekitarnya.
Kegiatan yang berlangsung selama empat pekan ini bertujuan untuk mengkader generasi muda siaga bencana yang dapat berkontribusi sebagai pelopor di lingkungannya.
Salah satu sekolah binaan adalah SMA Negeri 1 Banda Aceh yang pernah luluh lantak diterjang tsunami pada 26 Desember 2004. Setidaknya terdapat 40 orang siswa-siswi di ajarkan dasar-dasar evakuasi bencana, internalisasi program mitigasi bencana di sekolah, dan pertolongan pertama saat terjadi bencana.
Puncak kegiatan ini ditandai dengan simulasi gempa bumi dan tsunami yang dilakukan sebagai refleksi dari peringatan World Tsunami Awareness Day yang diperingati pada tanggal 5 November setiap tahunnya.
Salah satu peserta kegiatan, Sabila Laila Putri menuturkan kegiatan ini sangat berkesan karena dapat meningkatkan pengetahuan mereka dalam menganalisis potensi ancaman dan proses evakuasi bencana.
Kegiatan ini dikemas secara interaktif dan mengedepankan fun-learning agar materi yang diajarkan lebih mudah diterima oleh siswa-siswi.
“Selama ini kami sudah mendapatkan infromasi-informasi mengenai kebencanaan dari sekolah, namun belum memahami hal-hal praktis yang dapat dilakukan. Kegiatan Disaster Mitigation Sustainable Program ini berjalan dengan sangat seru, karena kami diajari juga praktek evakuasi sehingga pemahaman kami dapat bertambah. Harapan kedepannya semoga kegiatan ini terus diadakan sehingga makin banyak siswa-siswi lain yang mendapat edukasi kebencanaan,” ujarnya.
Dafa Zainul Akhyar sebagai salah satu volunteer pada kegiatan ini menuturkan bahwa ia sangat bangga menjadi fasilitator karena sudah menjadi hal yang tidak bisa dipungkiri lagi, mengedukasi generasi penerus agar tangguh bencana merupakan hal yang sangat mulia, terlebih jika ilmu yang didapatkan oleh para peserta dapat berguna untuk masa depan.
Pria yang pernah mewakili Indonesia dalam High School Student Summit on World Tsunami Awareness Day di Jepang ini berharap agar pendidikan kebencanaan di sekolah tidak hanya sebatas event saja, namun harus benar-benar diimplementasikan secara terukur dan berkelanjutan.
Selain SMA Negeri 1 Banda Aceh, tim Disaster Resilience Fest juga mengadakan kegiatan serupa di 4 sekolah lainnya yaitu SMA Negeri 2 Banda Aceh, SMA Negeri 6 Banda Aceh, SMA Negeri 13 Banda Aceh, dan Daya Darul Hikmah, Aceh Besar.
Kegiatan ini merupakan satu dari serangkaian kegiatan Disaster Resilience Fest yang meliputi FGD student forum, aneka lomba bertema kebencanaan, seminar dan webinar nasional kebencanaan serta acara puncak Disaster Resilience Festival yang akan diselenggarakan pada Desember nanti.
