Banda Aceh – Mahasiswa Program Profesi Guru (PPG) Universitas Syiah Kuala sukses menyelenggarakan kegiatan terapi seni untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) di Yayasan Amanah Kamome, Lamprit, Banda Aceh. Acara ini mengusung tema "Meronce Asyik dan Nyaman untuk Inklusi Seni" (MANIS) dan dilaksanakan pada hari Sabtu, 24 Agustus 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi mata kuliah proyek kepemimpinan pada semester II yang dilaksanakan oleh mahasiswa PPG Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Unit 04. Dalam acara ini, mahasiswa berkolaborasi dengan Suci Ramadhani, pemilik beads.cii, sebagai narasumber utama.
Ketua Kelompok, Nadhira Miranda, menjelaskan bahwa terapi seni dalam bentuk meronce ini dirancang khusus untuk anak ABK. "Tujuan kegiatan ini adalah untuk menerapkan nilai-nilai kepemimpinan dalam diri anak ABK, terutama dalam mengelola emosi, meningkatkan kemampuan motorik halus, berkolaborasi, dan memperkenalkan jiwa wirausaha," ungkap Nadhira. Sebanyak 19 anak spesial dari Yayasan Amanah Kamome dengan rentang usia SD berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Hema Sunarja, Koordinator Yayasan Amanah Kamome, menyatakan bahwa saat ini ada 75 anak di yayasan yang menjalani terapi dengan berbagai hambatan perkembangan, termasuk speech delay, autis, dan ADHD. "Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan gambaran praktis kepada anak-anak ABK tentang cara meningkatkan kemampuan motorik halus dan memperkenalkan wirausaha sejak dini," ujar Hema.
Acara ini dibuka oleh dosen pembimbing mata kuliah proyek kepemimpinan, Herman R S.Pd., M.Pd. Dalam sambutannya, Herman berpesan kepada para mahasiswa agar dapat melaksanakan kegiatan secara maksimal.
"Adik-adik, selamat belajar sambil bermain ya. Belajar sambil bermain, tapi tidak main-main agar hasil nya bukan main", ujar Herman disambut dengan tepuk tangan meriah dari anak-anak dan terapis.