LANGSA - Gampong Cinta Raja merupakan gampong yang termasuk dalam wilayah Kota Langsa Kecamatan Langsa Timur dan kemukiman adalah Seuneubok Antara.
Gampong Cinta Raja dahulu di zaman penjajahan belanda merupakan wilayah dari pada Gampong Sungai Pauh yang diberi nama Uyok, dan wilayah Uyok ini merupakan lahan utama bagi petani yang bercocok tanam di bidang petani. Adapun Jarak kepusat pemerintahan kecamatan 3 km, sedangkan jarak ke kota 8 km.
Gampong Cinta Raja mempunyai batas wilayah , sebelah Utara dengan Gampong Sungai Lueng, sebelah selatan denggan Gampong Matang Cengai, sebelah Timur Alue Sentang dan sebelah Barat Gampong Sukarejo.
Adapun sebagian besar mata pencaharian masyarakat gampong Cinta Raja adalah sebagai petani dan nelayan, dimana Gampong Cinta Raja memiliki lahan persawahan dengan luas 157 Hektar dan lahan perikanan dengan luas 315 Hektar. Dengan luas lahan perikanan yang lebih dominan dibidang tersebut berpotensi kepada pemanfaatan budidaya perikanan ikan bandeng.
Tambak merupakan kolam buatan yang biasa digunakan untuk membudidaya ikan potensi air payau yang hasilnya bisa dimanfaatkan untuk penambahan pendapatan masyarakat.
Adapun budidaya ikan bandeng adalah salah satu usaha yang mudah dan memberikan keuntungan bagi petani tambak tersebut. Ikan bandeng menjadi salah satu komoditas perikanan yang memang cukup familiar ditemui dipasaran. Ikan bandeng merupakan salah satu jenis ikan air payau, yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinngi.
Umumnya memang ikan bandeng memiliki permintaan pasar yang cukup stabil. Banyaknya olahan ikan bandeng yang tentunya menambah prospek ikan bandeng itu sangat mudah untuk di kembangkan.
Budidaya ikan bandeng sangat mudah untuk dilakukan bahkan untuk pemula sekalipun. Ikan bandeng merupakan salah satu ikan yang memiliki kaya akan nutrisi serta banyak memberikan manfaat bagi tubuh. Meskipun berduri, rasanya yang gurih sangat cocok untuk dijadikan lauk makan.
Ikan bandeng yang memiliki nama latin Chanos chanos Farskal ini, juga termasuk jenis ikan yang memiliki tingkat adaptasi lebih tinggi, dengan perubahan salinitasnya, yakni sekitar 0 sampai dengan 60 mil. Tidak hanya itu, ikan bandeng juga lebih tahan pada perubahan suhu yang tinggi, yakni sampai 40 derajat celcius.
Ikan bandeng memiliki tubuh yang memanjang dan pipih serta berbentuk terpedo. Mulut ikan bandeng agak runcing, ekor bercabang dan bersisik halus. Habitat asli ikan bandeng adalah di laut, kemudian dikembangkan hingga dapat dipelihara pada air payau.
Namun dalam budidaya ikan bandeng masih terdapat banyak permasalahan, seperti tingkat eutrofikasi yang ditimbulkan oleh penggunaan pupuk yang berlebihan.
Pertumbuhan yang lambat karena permasalahan perairan (kualitas air), pakan alami yang sulit tumbuh, dan kesulitan dalam pengadaan bibit ikan bandeng (nener) yang berkualitas.
Saya selaku Mahasiswi KPM Institut Agama Islam Negeri Langsa (IAIN) tahun 2021 telah mewawancarai salah satu masyarakat Gampong Cinta Raja yang bekerja sebagai petani tambak untuk menanyakan tata cara merawat dan melakukan budidaya, untuk cara budidayanya meliputi pemilihan lokasi, persiapan tambak, penebaran ikan, perawatan selama pemeliharaan, pengendalian hama dan penyakit, pemberian pakan tambahan, hingga mempertahankan kualitas air.
Masyarakat atau pemilik tambak ikan dalam melakukan perawatannya tidak menggunakan bahan pestisida atau jenis obat-obatan sebagai tujuan untuk mempercepat pertumbuhan.
Karena obat-obat tersebut dapat berubah menjadi racun dan tambak yang kotor. Untuk menjaga kelestarian tambak ,pemilik tambak menanam pohon mangrove di sekitaran tambak.
Gampong Cinta Raja merupakan wilayah yang identik dengan pertambakan, sehingga tidak heran jika wilayah ini memiliki potensi ekonomi yang tinggi. Potensi ekonomi yang dapat dilakukan untuk usaha budidaya ikan dan budidaya jenis lain di air payau.
Penulis Oleh Mai Indah Lestari
Mahasiswi Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Langsa
