Iklan

iklan

Waspada! Kasus DBD di Banda Aceh Meningkat Selama 2022, 4 Orang Meninggal

Infobandaaceh
Saturday, September 3, 2022 | September 03, 2022 WIB Last Updated 2022-09-03T02:53:48Z


BANDA ACEH - 
Dalam upaya mengantisipasi serta meningkatkan kewaspadaan dini terhadap peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue ( DBD) di wilayah Banda Aceh, Dinas Kesehatan lakukan Fogging  di beberapa kawasan yang dianggap rentan.


Warga terlihat sangat antusias dan mereka menunjukan tempat-tempat yang dicurigai sebagai tempat berkembang biaknya  nyamuk di daerah tempat tinggal mereka.


Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banda Aceh, Lukman, SKM, M.Kes dalam keterangannya mengatakan, dengan fogging ini diharapkan, tidak ada lagi warga yang terkena penyakit Demam Berdarah, dan masyarakat diimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar huniannya masing-masing.


“Fogging yang dilaksanakan ini merupakan tindakan antisipasi atau penanganan dari gigitan nyamuk Demam Berdarah, dan menyasar lokasi rentan terjadinya kasus di wilayah Banda Aceh,” katanya.


Lukman menjelaskan, dalam upaya pencegahan DBD ini akan lebih efektif jika fogging diimbangi dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk, dengan  menggunakan istilah 3M plus yaitu dengan menutup tempat penampungan air, menguras bak mandi dan tempat penampungan air sekurang-kurangnya seminggu sekali serta menimbun sampah-sampah dan lubang-lubang pohon yang berpotensi sebagai tempat perkembangan jentik-jentik nyamuk.


Selain itu juga dapat dilakukan dengan melakukan tindakan plus seperti memelihara ikan pemakan jentik-jentik nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, menyemprot dengan insektisida, memasang obat nyamuk, memeriksa jentik nyamuk secara berkala serta tindakan lain yang sesuai dengan kondisi setempat.


“Dengan upaya tersebut, kami harap perkembangan nyamuk demam berdarah bisa diminimalisir dan masyarakat bisa hidup sehat serta terhindar dari penyakit yang ditularkan oleh nyamuk ini,” harapnya.


Sementara itu, secara teknis Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Banda Aceh drg Supriady R, M.Kes menerangkan, sebelum dilakukan fogging tim akan melakukan Penyelidikan Epidemiologi dengan melakukan survey jentik ke lingkungan dalam dan luar rumah penderita dan rumah sekitarnya radius 100 meter, bila banyak ditemukan perindukan nyamuknya maka akan dilakukan tindakan fogging ini.


Terkait kasus DBD di wilayah kota Banda Aceh pada tahun 2022 ini, setidaknya ada 10 kasus pada bulan Januari dan 2 pasien dinyatakan meninggal dunia, pada Februari ada empat kasus, Maret tiga kasus, April ada 9 kasus dan salatunya meninggal meninggal dunia, pada Mei ada 11 kasus, Juni ada 17 kasus, Juli ada 36 kasus dan salah satunya meninggal dunia, sedangkan pada bulan Agustus terhitung sampai tgl 25 terjadi 44 kasus.


” Secara keseluruhan, kasus DBD di wilayah kota Banda Aceh pada tahun 2022 ini terhitung sejak bulan January sampai Agustus terdapat 134 kasus dan 4 orang diantaranya dinyatakan meninggal dunia,” jelasnya.


Intensitas hujan, genangan air dan kondisi lingkungan sangat memengaruhi penyeberan nyamuk Aedes aegypti sipembawa virus DBD ini, untuk itu masyarakat diminta untuk sama-sama menjaga lingkungan sekitar rumah kita masing-masing.(Rat/Hz)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Waspada! Kasus DBD di Banda Aceh Meningkat Selama 2022, 4 Orang Meninggal

Trending Now

Iklan

iklan