Dok. Pribadi |
BANDA ACEH - Seperti yang kita ketahui tahun sudah berganti dari 2020 menjadi 2021, tetapi virus yang datang pada tahun 2020 belum kunjung pergi dan entah apalagi yang terjadi. Saat ini kita berada di tengah pandemi COVID-19 yang merupakan virus baru dan penyakit menular yang baru ditemukan, awal mulanya yakni terjadi di Wuhan Tiongkok, bulan Desember 2019.
Banyak mahasiswa yang mulai merindukan kampus dan berharap agar perkuliahan bisa berjalan seperti pada umumya, tambahnya. Tidak hanya itu, permasalahan yang sering dialami mahasiswa ketika kuliah online adalah sinyal yang tidak stabil dan terbatasnya kuota internet, hal ini tentu dapat mengganggu berjalannya perkuliahan secara online.
Dan juga kuliah online melatih mahasiswa untuk mandiri sehingga mahasiswa tidak hanya belajar melalui dosen saja tetapi juga harus mencari sumber ilmu yang lain seperti di buku, literasi dan sebagainya, agar belajar mahasiswa juga bisa optimal; ujarnya
Kabar baik di tahun 2021 ini, ada salah satu universitas yang berlokasi sama dengan UIN Ar- Raniry yang kabar nya akan melakukan kuliah tatap muka walaupun hanya untuk 2 angkatan.
Tetapi sangat di sayang kan ini tidak berlaku untuk UIN Ar-Raniry, Wakil Rektor I UIN Ar-Raniry Banda Aceh mengatakan proses belajar mengajar yang akan dilaksanakan UIN Ar-Raniry masih bersifat daring atau bersifat jarak jauh, dikabarkan dari pihak Rektor I bidang Akademik belum berani mengambil resiko jika terjadi yang tidak diinginkan dan mereka tidak ingin berhadapan dengan hukum.
Walaupun begitu untuk dosen tetap melaksanakan kegiatan tatap muka yang memungkinkan seperti konsultasi judul skripsi dan kegiatan lainnya dengan syarat tetap menjalankan pratokol kesehatan.
Dan untuk mahasiswa tetap dilakukan secara online dan belum bisa ditentukan kapan akan aktif untuk melakukan kuliah tatap muka; Sedangkan dari mahasiswa sendiri hampir rata-rata sangat mengharapkan kegiatan kuliah dilakukan secara offline, karena dirasa lebih efektif dan efisien.
Dan juga mempermudah melakukan kegiatan baik itu himpunan maupun organisasi mahasiswa sendiri yang ada di lingkungan kampus, kami sangat berharap kuliah offline segera diberlakukan; tambahnya.
Sangat disayangkan keputusan yang diambil oleh pihak Rektorat dengan mengaktifkan kuliah semester genap dengan cara online kembali, Seharusnya kita bisa berkaca dan melihat dari regulasi Universitas Syiah Kuala (USK), mereka bersedia mengaktifkan kuliah tatap muka kembali dengan syarat hanya untuk angkatan leting tertentu seperti angkatan 2019 dan 2020.
Seharusnya UIN Ar-Raniry bisa mengambil kebijakan sama seperti itu karena untuk angkatan ini harus menjadi prioritas agar mereka lebih mengenal kehidupan kampus,dosen dan,lembaga,serta organisasi-organisasi yang ada di kampus, dll.
Oleh Harir Rizkytullah, pengurus Dema UIN Ar-Raniry dan Mahasiswa Fakultas Dakwah & Komunikasi