 |
Dok. BMKG |
BANDA ACEH, infobandaaceh.com - Hari Sabtu, 14 November 2020 pukul 01.33.08 WIB wilayah Aceh diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo Mw=5,2.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 5,58 LU dan 95,59 BT , atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 28 km arah Timur Laut Kota Banda Aceh, Aceh pada kedalaman 10 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar lokal.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser ( _strike-slip fault_ ).
Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Banda Aceh IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Lhoseumawe II – III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI.
Hingga hari Sabtu, 14 November 2020 pukul 01.41 WIB, Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas satu gempabumi susulan ( _aftershock_ ) dengan M=3,1 pukul 01.44.48 WIB dan M=2,1 pukul 01.54.22 WIB.
BMKG menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Kemudian menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa, serta periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah.
Penyebab gempa
Dikutip dari kompas.com, Pihaknya (BMKG) menyebutkan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa dini hari tadi termasuk gempa dangkal.
"Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal yang diduga akibat adanya aktivitas Sesar Sumatra tepatnya pada Segmen Seulimeum. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip fault)," jelas Daryono.
Pihaknya (BMKG) juga menjelaskan, dari hasil pemodelan yang dilakukan BMKG menyebutkan bahwa gempa ini tidak memicu potensi tsunami.
Guncangan gempa dirasakan oleh masyarakat yang ada di Banda Aceh dan Lhokseumawe.
Hingga saat ini belum ada laporan masuk yang menyebutkan terjadinya kerusakan akibat gempa tersebut.
Namun, gempa susulan terpantau terjadi hingga beberapa saat setelah gempa pertama berlangsung. (IBA/FR)