Iklan

iklan

Ini Fakta Seputar Varian Baru Virus Corona, Sudah Masuk ke Singapura dan Malaysia

Infobandaaceh
Tuesday, December 29, 2020 | December 29, 2020 WIB Last Updated 2020-12-29T04:55:19Z
Foto : Ilustrasi

Jakarta - Belum usai virus Corona menginfeksi dunia, September lalu Inggris digegerkan penemuan varian baru virus corona. Virus ini pertama kali ditemukan di Inggris selatan pada 20 September.

Penyebaran virus ini tergolong cepat dibanding virus Sars Cov-2 sebelumnya. Sejak ditemukan hingga 13 Desember 2020 varian baru yang dinamakan VUI-202012/01 atau B117 sudah menginfeksi 1.100 orang.

Tak hanya menyebar di Inggris, virus varian baru ini juga lekas menyebar ke negara-negara Eropa lain termasuk Asia. Hingga kini tercatat sudah ada 18 negara --6 di antaranya di Asia--yang ditemukan varian baru ini.

Sejak ditemukan varian baru itu lebih dari 40 negara memberlakukan larangan perjalanan dari Inggris.

Di Asia varian baru virus corona ini telah ditemukan di Korea Selatan pada Senin (28/12/2020). Virus ini ditemukan pada tiga orang yang baru saja tiba dari Inggris.

Selain Korea Selatan, varian baru virus corona ini juga terdeteksi di Malaysia, Singapura, dan Jepang. Di Malaysia varian baru ini ditemukan di Sabah. Sedangkan di Singapura, virus ini masuk melalui seorang pelajar yang baru saja pulang dari Inggris.

Pun di Jepang. Di negeri sakura ini, virus masuk melalui seorang pelancong dari Inggris.

Sekelompok peneliti Inggris merilis hasil penelitian terbaru mereka pada Rabu (23/12/2020) mengenai varian baru virus corona ini. Hasil penelitian mereka menyebut, varian baru VUI-202012/01 memiliki kemampuan penularan lebih tinggi virus Sars Cov-2 sebelumnya. Karena itu tindakan pengendalian perlu diberlakukan.

Tindakan-tindakan tersebut antara lain menutup sekolah-sekolah dan universitas. Tindakan pengendalian itu dibutuhkan agar kecepatan distribusi vaksin tidak kalah dari kecepatan penularan virus.

Ketua Satgas Covid-19 IDI, Prof. Zubairi Djoerban menyebut, varian baru corona N501Y memiliki tingkat infeksi lebih tinggi dan mudah menular 70 persen.

“Potensi masuk Indonesia besar. Di Australia, Singapura sudah ada,” kata Zubairi.

Menurut Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Nasional (Menristek/BRIN) Bambang PS Brodjonegoro, varian baru virus corona yang ditemukan di Inggris dapat menyulitkan untuk dideteksi melalui perangkat PCR. Sebab, perangkat PCR hanya melihat Gen Spike (Gen-S). Sedangkan virus corona varian baru ini dapat mengaburkan hasil Gen-S.

Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Amin Soebandrio menyebut varian baru virus corona itu tidak mengenal musim dan geografis. Buktinya, virus itu ditemukan saat Inggris sedang mengalami musim dingin. Sementara varian baru itu juga ditemukan di Australia yang sedang musim panas. Karena tak kenal musim, menurut Amin, kemungkinan virus varian baru masuk Indonesia yang beriklim tropis sangat mungkin terjadi.

Amin meminta penularan varian baru virus Corona Inggris tidak perlu disikapi dengan kepanikan dan kekhawatiran berlebih. Kehadiran virus Corona baru harus diterjemahkan menjadi upaya kita untuk meningkatkan kemampuan mendeteksi.

"Jangan sampai dia (virus Corona baru) masuk ke Indonesia dengan mudah. Ya, memang tidak terlalu mudah untuk mendeteksi, karena pintu (kedatangan) kita terlalu banyak juga," ujarnya di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Senin (28/12/2020). (Kominfo RI/InfoPublik)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Ini Fakta Seputar Varian Baru Virus Corona, Sudah Masuk ke Singapura dan Malaysia

Trending Now

Iklan

iklan